Dua hari yang lalu
mendapatkan laporan permintaan tambahan personil disebuah medan
penugasan. Sementara personil yang ada terbatas. Karena itu harus ada
terobosan personil cadangan. Alhamdulillah, sambil melatih yunior,
terintruksikan putriku untuk ajak yunior semua yang ada diasrama SPMAA
Batam memberikan bantuan.

Karena dalam perjalanan pembelajaran
putriku dan tim yuniornya yang sedang melakukan bantuan di medan latihan
juang ada dinamika, maka perlu disampaikan dulu diantara pengantar
informasi mengenai ketrampilan santri SPMAA. Dimana satu diantara
ketrampilan ini sekaligus sebagai satuan unit giat strategis SPMAA dalam
implementasi amal ilmunya.

Diantara unit kegiatan Pondok
Pesantren SPMAA adalah SANTANA (Santri Tanggap Bencana) SPMAA. Sebuah
unit kegiatan untuk operasi kemanusiaan dimedan kebencanaan. Untuk
menjadi anggota tim Santana SPMAA, ada pada level tertentu, seorang
personil Santana harus memilik ketrampilan khusus. Diantaranya adalah
kemampuan untuk trampil survival. Artinya jika disuatu medan bencana,
seorang personil Santana SPMAA sedang melakukan operasi kemanusiaan, dan
dalam kondisi kritis, maka seorang Santana SPMAA tetap harus bertahan
sehat.

Satu diantara ketrampilan yang telah diteladankan oleh
pendirinya baik oleh Bapak Guru Moh.Abdullah Muchtar maupun Ibu Guru Hj
Masyrifah, adalah puasa dengan ragam ketrampilan survival. Agar tidak
menimbulkan polemik, bahwa puasa ini tidak dikaitkan dengan ibadah,
namun murni latihan ketrampilan survival fisik dan mental santri SPMAA,
untuk bertahan sehat dalam kondisi sulit, serta melatih moral dan mental
petempur juang kesabaran dan ketahan ujian.

Nah dalam
ketrampilan survival santri SPMAA itu diantaranya adalah puasa :
“grabat”, “nowo”, “mutih”, “ngebleng”. Untuk “grabat” adalah puasa sahur
dan berbuka meninggalkan makanan pokok, asupan yang dimakan hanya
setara snack atau makanan buah-buahan dan polo pendem. Sedang puasa
“nowo”, saat sahur dan berbuka, meninggalkan semua yang berasa pedas,
asin, kecut, manis, dan yang boleh hanya rasa tawar (towo) saja.

Sedangkan untuk puasa “mutih”, adalah saat sahur dan puasa hanya air
putih dan nasih putih saja. Selain itu harus ditinggalkan semua. Dan
yang relatif berat adalah puasa “ngebleng”. Yakni minimal satu Ahad atau
selama tujuh hari tujuh malam, tidak ada makanan yang masuk ke tubuh
kecuali menghirup oksigen saja.

Dari masing-masing itu memiliki
disamping manfaat fisik, terutama mental dan moral juang yang relatif
tahan uji. Karena seorang Santana SPMAA, alhamdulillah tidak begitu
mengalami kesulitan saat komando keberangkatan melakukan tugas. Baik
tugas reguler perintisan program SPMAA diwilayah baru, maupun tugas
operasi kemanusiaan karena akibat bencana.

Karena insyaAllah
medannya tidak sampai seperti pelatihannya itu. Sehingga dengan itu,
biaya operasional Santana SPMAA atau perintisan program SPMAA relatif
bisa ditekan seefisien dan seefektif mungkin, dengan kinerja insyaAllah
standar kelas profesional.

Siang ini mendapatkan laporan bahwa
satu diantara putriku tepar karena sedang “mutih”. Sementara di medan
yang relatif menantang, karena mengangkut bahan bangunan kayu untuk
pembangunan gedung PAUD (pendidikan anak usia dini) SPMAA disebuah
pulau, dari pulau lain. Nah pengangkutan harus diangsur dengan jalan
kaki sejauh -/+ 500 meter menuju ketepian pantai untuk diseberangkan
lagi.

Saya hubungi untuk segera membatalkan puasanya agar bisa
segera memimpin pasukan perempuannya. Jawabnya : “Daffa ingin lulus
seperti Mbah Fah bi. Beliau seperti sekarang memiliki stamina dan moral
yang kuat dalam berjuang, karena terlatih dengan kondisi puasa-puasa
beragam yang dialtih Mbah Guru itu. InsyaAllah nanti malam, usai berbuka
air akan sehat lagi dan bisa pimpin pasukan lagi. Tadi malam juga
lembur, alhamdulillah kuat. Sekarang melalui do’a dan delegasi”. For instance, bettors that are in clickmiamibeach.com a hurry to watch the next game can wager on another game while the first player receives his payout.

Jawabku : “Jaga prioritaskan kesehatan dan keselamatan kerja,
kekompakan tim, dan tentu mutlak dzikir tak berjeda sebagai ciri khas
santri SPMAA”. Komando ! Komando Bi.

Subhaanallah, semoga
diantara model pembelajaran ini, bisa mendapatkan ilmu manfaat bagi
putriku, dan menyemangati santri lainnya untuk tetap berprestasi. Meski
dizona sepi dan tidak bisa dibanggakan dalam bahasan milineal masa kini.
Namun insyaAllah semangat : belajar, bekerja, dan berdo’a, tetap
menjadi budaya sentralnya sebagai santri SPMAA.

Salam dari medan insterstellar santri SPMAA, belajar menjadi generasi Santri Al Kahfi dimasa kini. Bismillah

Sumber : https://www.facebook.com/ghskpm/posts/2501739463251664

Related posts

Leave a Comment